A. Mengenali Power, Passage dan Passanger
Apakah alasan medis -nonmedis yang dibenarkan untuk operasi cesar?
Setiap tindakan medis harus dilakukan melalui diagnosa medis pula.Apalagi tindakan yang beresiko.mula-mula alasan cesar hanya karena ada kelainan passage,sehingga kelahiran tidak bisa melalui jalan yang benar,vagina.Namun dalam perkembangannya, power dan passenger bisa juga menjadi alasan.Apalagi dengan semakin majunya teknologi cesar,maka tindakan ini jauh lebih baik dalam menyelamatkan situasi persalinan daripada teknik penyelamatan yang lain.
Kelainan power yang memungkinkan dilakukannya cesar,misalnya daya mengejan lemah,ibu berpenyakit jantung atau penyakit menahun lain yang mempengaruhi tenaga. Ibu hamil yang usia lebih dari 35 tahun juga dapat menjadi alasan tindakan ini. Soal kelainan passenger diantaranya bayi terlalu besar,bayi melintang,bayi sungsang, bayi tertekan terlalu lama pada pintu atas panggul,dan janinmenderita denyut jantung lemah (Faizah Fauzan, 2003). Perkembangan kesehatan manusia modern secara memang mengkhawatirkan, karena berbagai bahan kimia dan polusi kota yang menyebabkan angka harapan hidup menurun. Sementara itu kelainan passage yang membuat Cesar bisa dilakukan di antaranya sempitnya panggul, tapi juga lantaran diduga akan terjadi trauma persalinan serius pada jalan lahir. Atau adanya infeksi di jalan lahir yang diduga bisa menular ke anak, misalnya kondiloma sifilitik yang lebar dan pipih, penyakit infeksi, herpes kelamin, hepatitis B, dan hepatitis C.
Dari data dan fakta yang terjadi, tidak semua ibu dapat melahirkan dengan cara normal. Berbagai alasan medis memaksa ibu melahirkan dengan cara alternatif. Seharusnya, cara alternatif ini dilakukan jika ibu dan janinnya dalam keadaan darurat dan hanya dapat diselamatkan melalui operasi. Walaupun demikian, kini banyak ibu hamil yang sengaja meminta persalinan dengan jalan operasi tanpa alasan medis yang jelas. Hal ini tentu tidak bijaksana mengingat Cesar bukan tanpa resiko. hubungan penderita dan dokternya. Misalnya ada dugaan bakal terjadi trauma kelahiran lebih serius pada ibu atau anak setelah proses persalinan normal. Dalam hal ini, tindakan Cesar merupakan keputusan yang sangat bijak dan tepat
B. Mengapa Ibu Hamil Menginginkan Cesar
Mengapa banyak ibu hamil menginginkan Cesar?
Para ibu hamil pada masa kini semakin pintar. Banyaknya informasi dan publikasi ilmiah tentang kesehatan membantu mereka mendapatkan kebutuhan medis yang diperlukan khususnya soal kehamilan dan persalinan.
Sebuah survei yang dilakukan terhadap ibu hamil yang akan melahirkan, ditemukan bahwa 93,4 % ibu hamil menginginkan melahirkan secara normal. Survei yang dilakukan Creedy di Australia, hanya 6,34 % ibu hamil yang menginginkan melahirkan secara Cesar. Keinginan sering berbeda dengan kenyataan. Meskipun sebagian besar perempuan menginginkan persalinan normal, namun data di lapangan menunjukkan bahwa persentase Cesar di Australia tetap tinggi, di atas 27,6 %.
Ada sebuah penelitian lain yang menarik berkaitan dengan proses melahirkan Cesar. Riset ini dilakukan oleh seorang dokter kandungan bernama Jose Villar di Amerika Selatan dan Meksiko. Ia melibatkan 120 rumah sakit dari 24 wilayah dengan jumlah kelahiran 97.000 bayi. Ternyata sepertiga dari para responden memilih melahirkan dengan cara Cesar padahal berdasarkan riset itu ditemukan angka kematian bayi maupun ibu cukup tinggi. Salah satu alasan yang dikemukakan dan ini amat mencengangkan tindakan Cesar dipilih untuk sekadar meniru perilaku para selebriti. Banyak penelitian juga mengungkap bahwa permintaan Cesar di sejumlah negara berkembang melonjak pesat.
Cesar ini dianggap sebagai bedah abdomen mayor dan memerlukan anestesi, baik total yang disebut general anestatic maupun lokal yang dinamakan local anestatic. Untuk pembedahan setengah sadar atau lokal, obat epidural akan dimasukkan di bagian bawah badan untuk membuat bagian tersebut mati rasa. Ibu masih sadar sepanjang proses pembedahan Cesar dan mampu memangku bayi apabila bayi dikeluarkan. Dokter akan memasang suatu tirai di atas dada ibu. Tujuannya adalah untuk menghalangi agar ibu tidak dapat melihat pembedahan yang sedang berlangsung. Harapannya adalah ibu akan tetap dalam kondisi tidak tegang sehingga operasi dapat berjalan dengan lancar.
Belahan pada umumnya dibuat secara mendatar dan ahli bedah akan mengalirkan cairan amnion keluar. Bayi akan dikeluarkan. Ibu boleh memangkunya sebentar ketika ari atau plasenta dikeluarkan. Pembedahan pada umumnya memakan waktu selama 5 menit. Kemudian 20 menit berikutnya diperlukan untuk menjahit bekas pembedahan. Singkat
dan praktis bukan?
Bayi akan aman dari pengaruh anestesi. Akan tetapi pada anestasi umum, boleh jadi bayi kelihatan lemah sampai sekitar 12 jam setelah dilahirkan. Pada saat ini teknik anestesi lokal sangat efektif hanya bekerja ada ibu tetapi tidak sampai ke bayi, apalagi pada saat cairan anestesi dimasukkan, bayi masih terbungkus rapat oleh cairan amnion di dalam rahim.
Pada saat efek anestesi habis, perih di sekitar sayatan akan terasa.Namun dokter akan membuatkan resep obat penawar rasa sakit yang tepat. Para ibu disarankan untuk latihan berjalan dua hari selepas pembedahan. Pada hari I ibu boleh mandi dengan mengguyur seluruh tubuh, karena biasanya dokter saat ini memberikan perban yang anti air Keuntungan perban anti air ini memudahkan dan mempercepat para ibu untuk membersihkan diri dengan sepuasnya, tanpa membasahi dinding perut.
Apakah alasan medis -nonmedis yang dibenarkan untuk operasi cesar?
Setiap tindakan medis harus dilakukan melalui diagnosa medis pula.Apalagi tindakan yang beresiko.mula-mula alasan cesar hanya karena ada kelainan passage,sehingga kelahiran tidak bisa melalui jalan yang benar,vagina.Namun dalam perkembangannya, power dan passenger bisa juga menjadi alasan.Apalagi dengan semakin majunya teknologi cesar,maka tindakan ini jauh lebih baik dalam menyelamatkan situasi persalinan daripada teknik penyelamatan yang lain.
Kelainan power yang memungkinkan dilakukannya cesar,misalnya daya mengejan lemah,ibu berpenyakit jantung atau penyakit menahun lain yang mempengaruhi tenaga. Ibu hamil yang usia lebih dari 35 tahun juga dapat menjadi alasan tindakan ini. Soal kelainan passenger diantaranya bayi terlalu besar,bayi melintang,bayi sungsang, bayi tertekan terlalu lama pada pintu atas panggul,dan janinmenderita denyut jantung lemah (Faizah Fauzan, 2003). Perkembangan kesehatan manusia modern secara memang mengkhawatirkan, karena berbagai bahan kimia dan polusi kota yang menyebabkan angka harapan hidup menurun. Sementara itu kelainan passage yang membuat Cesar bisa dilakukan di antaranya sempitnya panggul, tapi juga lantaran diduga akan terjadi trauma persalinan serius pada jalan lahir. Atau adanya infeksi di jalan lahir yang diduga bisa menular ke anak, misalnya kondiloma sifilitik yang lebar dan pipih, penyakit infeksi, herpes kelamin, hepatitis B, dan hepatitis C.
Dari data dan fakta yang terjadi, tidak semua ibu dapat melahirkan dengan cara normal. Berbagai alasan medis memaksa ibu melahirkan dengan cara alternatif. Seharusnya, cara alternatif ini dilakukan jika ibu dan janinnya dalam keadaan darurat dan hanya dapat diselamatkan melalui operasi. Walaupun demikian, kini banyak ibu hamil yang sengaja meminta persalinan dengan jalan operasi tanpa alasan medis yang jelas. Hal ini tentu tidak bijaksana mengingat Cesar bukan tanpa resiko. hubungan penderita dan dokternya. Misalnya ada dugaan bakal terjadi trauma kelahiran lebih serius pada ibu atau anak setelah proses persalinan normal. Dalam hal ini, tindakan Cesar merupakan keputusan yang sangat bijak dan tepat
B. Mengapa Ibu Hamil Menginginkan Cesar
Mengapa banyak ibu hamil menginginkan Cesar?
Para ibu hamil pada masa kini semakin pintar. Banyaknya informasi dan publikasi ilmiah tentang kesehatan membantu mereka mendapatkan kebutuhan medis yang diperlukan khususnya soal kehamilan dan persalinan.
Sebuah survei yang dilakukan terhadap ibu hamil yang akan melahirkan, ditemukan bahwa 93,4 % ibu hamil menginginkan melahirkan secara normal. Survei yang dilakukan Creedy di Australia, hanya 6,34 % ibu hamil yang menginginkan melahirkan secara Cesar. Keinginan sering berbeda dengan kenyataan. Meskipun sebagian besar perempuan menginginkan persalinan normal, namun data di lapangan menunjukkan bahwa persentase Cesar di Australia tetap tinggi, di atas 27,6 %.
Ada sebuah penelitian lain yang menarik berkaitan dengan proses melahirkan Cesar. Riset ini dilakukan oleh seorang dokter kandungan bernama Jose Villar di Amerika Selatan dan Meksiko. Ia melibatkan 120 rumah sakit dari 24 wilayah dengan jumlah kelahiran 97.000 bayi. Ternyata sepertiga dari para responden memilih melahirkan dengan cara Cesar padahal berdasarkan riset itu ditemukan angka kematian bayi maupun ibu cukup tinggi. Salah satu alasan yang dikemukakan dan ini amat mencengangkan tindakan Cesar dipilih untuk sekadar meniru perilaku para selebriti. Banyak penelitian juga mengungkap bahwa permintaan Cesar di sejumlah negara berkembang melonjak pesat.
Cesar ini dianggap sebagai bedah abdomen mayor dan memerlukan anestesi, baik total yang disebut general anestatic maupun lokal yang dinamakan local anestatic. Untuk pembedahan setengah sadar atau lokal, obat epidural akan dimasukkan di bagian bawah badan untuk membuat bagian tersebut mati rasa. Ibu masih sadar sepanjang proses pembedahan Cesar dan mampu memangku bayi apabila bayi dikeluarkan. Dokter akan memasang suatu tirai di atas dada ibu. Tujuannya adalah untuk menghalangi agar ibu tidak dapat melihat pembedahan yang sedang berlangsung. Harapannya adalah ibu akan tetap dalam kondisi tidak tegang sehingga operasi dapat berjalan dengan lancar.
Belahan pada umumnya dibuat secara mendatar dan ahli bedah akan mengalirkan cairan amnion keluar. Bayi akan dikeluarkan. Ibu boleh memangkunya sebentar ketika ari atau plasenta dikeluarkan. Pembedahan pada umumnya memakan waktu selama 5 menit. Kemudian 20 menit berikutnya diperlukan untuk menjahit bekas pembedahan. Singkat
dan praktis bukan?
Bayi akan aman dari pengaruh anestesi. Akan tetapi pada anestasi umum, boleh jadi bayi kelihatan lemah sampai sekitar 12 jam setelah dilahirkan. Pada saat ini teknik anestesi lokal sangat efektif hanya bekerja ada ibu tetapi tidak sampai ke bayi, apalagi pada saat cairan anestesi dimasukkan, bayi masih terbungkus rapat oleh cairan amnion di dalam rahim.
Pada saat efek anestesi habis, perih di sekitar sayatan akan terasa.Namun dokter akan membuatkan resep obat penawar rasa sakit yang tepat. Para ibu disarankan untuk latihan berjalan dua hari selepas pembedahan. Pada hari I ibu boleh mandi dengan mengguyur seluruh tubuh, karena biasanya dokter saat ini memberikan perban yang anti air Keuntungan perban anti air ini memudahkan dan mempercepat para ibu untuk membersihkan diri dengan sepuasnya, tanpa membasahi dinding perut.
C. Kelainan Bentuk Panggul
Apa yang dimaksud dengan kelainan bentuk panggul?
Apakah persalinannya harus melalui jalan cesar?
Kelainan bentuk panggul seringkali menyebabkan proses persalinan normal tidak bisa dilakukan. Idealnya, rongga .anggul berbentuk ginekoid. Pada pemeriksaan Fase I, dokter bisa mengetahui adanya panggul sempit. Ketikat itu, kepala bayi sudah masuk ke panggul atau bayi sudah turun. Apabila belum, harus dicurigai kemungkinan penyebabnya. apabila bayinya relatif kecil atau kurang dan 2,5 kg, bisa langsung diduga sebagai panggul sempit.
Indikasi lain, normalnya tulang sakral tidak teraba saat periksa dalam. Maksudnya, apabila tulang sakral sampai teraba,biasa dipastikan panggul si ibu sempit.Apabia sudah dipastikan panggul sempit, tiada jalan lain kecuali Cesar Dengan catatan, kehamilannya sudah cukup bulan. Apabila prematur tetapi bobotnya 1,75 kg, bisa saja lahir tanpa
harus Cesar Ini memudahkan calon ibu untuk melahirkan. Masalahnya, ada banyak ibu yang proses persalinannya terhambat dan berlangsung lama gara-gara kelainan bentuk panggulnya. Kelainan apa saja?
Apa yang dimaksud dengan kelainan bentuk panggul?
Apakah persalinannya harus melalui jalan cesar?
Kelainan bentuk panggul seringkali menyebabkan proses persalinan normal tidak bisa dilakukan. Idealnya, rongga .anggul berbentuk ginekoid. Pada pemeriksaan Fase I, dokter bisa mengetahui adanya panggul sempit. Ketikat itu, kepala bayi sudah masuk ke panggul atau bayi sudah turun. Apabila belum, harus dicurigai kemungkinan penyebabnya. apabila bayinya relatif kecil atau kurang dan 2,5 kg, bisa langsung diduga sebagai panggul sempit.
Indikasi lain, normalnya tulang sakral tidak teraba saat periksa dalam. Maksudnya, apabila tulang sakral sampai teraba,biasa dipastikan panggul si ibu sempit.Apabia sudah dipastikan panggul sempit, tiada jalan lain kecuali Cesar Dengan catatan, kehamilannya sudah cukup bulan. Apabila prematur tetapi bobotnya 1,75 kg, bisa saja lahir tanpa
harus Cesar Ini memudahkan calon ibu untuk melahirkan. Masalahnya, ada banyak ibu yang proses persalinannya terhambat dan berlangsung lama gara-gara kelainan bentuk panggulnya. Kelainan apa saja?
Ada beberapa kelainan bentuk panggul. Di antaranya :
• |
Bentuk anthropoid, yakni pintu atas panggul lonjong. Bentuk platipelloid, yakni pintu atas panggul lonjong. dan menyempit di bagian belakang. |
• |
Bentuk android, yakni pintu atas panggul hampir berbentuk segitiga. |
Dalam kasus bentuk
panggul Anda tidak tergolong ideal, persalinan secara normal bisa
dilakukan apabila janin tidak terlalu besar sesuai dengan kapasitas
rongga panggul Anda. Kelainan pada rongga panggul bisa menyebabkan
hambatan dalam proses persalinan, apalagi bila tidak segera ditangani.
Dan, inilah bahaya yang bisa terjadi pada Anda:
Rahim robek. Apabila kontraksi berjalan normal, masuknya kepala janin ke jalan lahir bisa saja terhambat. Akibatnya, tekanan kepala yang seharusnya mengarah ke arah jalan lahir dapat berubah arah. Ke bagian depan rahim atau ke kandung kemih, samping atau belakang. Pada saat persalinan, dinding rahim bagian bawah arah jalan lahir, amat tipis dan terbatas daya regangnya. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, rahim bisa robek.
Pecah ketuban. Kantung ketuban penting bagi janin, yaitu sebagai pelindung. Tidak dapat masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul bisa jadi akibat tidak pasnya ukuran janin dengan kapasitas panggul. Apabila janin Anda terlalu besar, kantung ketuban mungkin saja pecah sebelum persalinan atau pada awal proses persalinan. Hal ini mengundang masuknya kuman, karena jalan lahir sudah mulai membuka. Kuman bisa masuk ke dalam sistem peredaran darah janin, ke tubuh Anda. Di samping terinfeksi, jiwa janin juga terancam.
Janin juga beresiko. Inilah beberapa dampak kelainan bentuk panggul terhadap lahirnya janin :
Rahim robek. Apabila kontraksi berjalan normal, masuknya kepala janin ke jalan lahir bisa saja terhambat. Akibatnya, tekanan kepala yang seharusnya mengarah ke arah jalan lahir dapat berubah arah. Ke bagian depan rahim atau ke kandung kemih, samping atau belakang. Pada saat persalinan, dinding rahim bagian bawah arah jalan lahir, amat tipis dan terbatas daya regangnya. Apabila kondisi ini tidak segera ditangani, rahim bisa robek.
Pecah ketuban. Kantung ketuban penting bagi janin, yaitu sebagai pelindung. Tidak dapat masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul bisa jadi akibat tidak pasnya ukuran janin dengan kapasitas panggul. Apabila janin Anda terlalu besar, kantung ketuban mungkin saja pecah sebelum persalinan atau pada awal proses persalinan. Hal ini mengundang masuknya kuman, karena jalan lahir sudah mulai membuka. Kuman bisa masuk ke dalam sistem peredaran darah janin, ke tubuh Anda. Di samping terinfeksi, jiwa janin juga terancam.
Janin juga beresiko. Inilah beberapa dampak kelainan bentuk panggul terhadap lahirnya janin :
• | Kekurangan oksigen |
• | Pecahnya ketuban sebelum Persalinan atan sebelum kepala janin masuk ke jalan lahi, Hal ini bisa menyebabkan infeksi dan juga membuat tali pusat terjepit .Apalagi bila posisi tali pusat terletak di antara dinding rahim dan kepala, bahu, atau lutut janin. |
• | Terjepitnya tali pnsat dapat mengakibatkan aliran makanan dan oksigen ke janin terganggu. Kondisi ini rawan terjadi kecelakaan. |
• |
Tekanan pada kepala bayi. Rongga panggul yang terlalu sempit untuk dilalui kepala janin memungkinkan terjadinya tekanan antara kepala janin dengan tulang panggul ibu. Akibatnya, kepala janin bisa tertekan Padahal sedikit saja tekanan pada kepala janin akan membuat aliran oksigen ke otak terganggu. Apabila ini berlangsung lama, sangat berbahaya bagi janin Anda Wanita dengan tubuh lebih pendek cenderung memiliki rongga panggul yang kecil pula. Meskipun begitu tidak tertutup kemungkinan wanita dengan tinggi badan normal juga memiliki rongga panggul yang kecil. |
Benarkah kelainan panggul tidak bisa dideteksi sebelumnya?
Jawabannya adalah tidak benar. Kondisi panggul yang tidak normal sndah dapat diketahui melalui pemerriksaan rutin yang dilakukan penolong persalinan, entah dokter maupun bidan, selama kehamilan atau persalinan. Akan tetapi ketidakseimbangan antara ukuran janin dengan panggul yang normal mungkin saja baru diketahui pada saat proses persalinan. Mengapa? Besar kepala janin dan kelenturan tulang-tulang kepala janin sangat bervariasi. Walau berat lahir bayi Anda sama dengan bayi lain, ukuran kepalanya belum tentu sama. Juga, meskipun bentuk dan ukuran panggul Anda normal, kapasitasnya bisa berbeda-beda. Hal ini tergantung pada tulang-tulang dan jaringan pada daerah panggul.
Lalu bagaimana jalan keluarnya?
Dalam proses persalinan dikenal istilah persalinan percobaan. Hanya saja, ini khusus dilakukan pada anak pertama. Dari sini, dokter dapat memantau berhasil tidaknya kepala janin melewati panggul dengan menggunakan skala tertentu. Di samping itu, dokter akan memutuskan apakah persalinan normal bisa diteruskan atau tidak, tanpa membahayakan
Anda dan janin.
Bila rongga panggul ternyata tidak bisa dilewati janin, diperlukan tindakan untuk mengeluarkan janin dengan segera. Sayangnya, bantuan berupa alat bantu seperti vakum serta induksi tidak bisa banyak membantu. Dengan demikian, satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah operasi Cesar.
D. Kapan Wajib Cesar
Kapan persalinan Cesar benar-benar wajib dilakukan?
Ada berbagai sebab mengapa seorang ibu wajib melahirkan dengan cara Cesar. Pertama, jika janin terlalu besar sementara panggul sempit sehingga diperkirakan tidak dapat melewati rongga pinggul ibu pada saat dilahirkan. Kedua,jika letak bayi melintang atau sungsang sampai mendekati waktu persalinan. Biasanya, dokter menganjurkan segera
dilakukan operasi sebelum timbul tanda-tanda persalinan.
Ketiga, Cesar juga diwajibkan jika ibu mengalami gangguan berat selama kehamilan, ibu menderita suatu penyakit tentu atau proses persalinan berlangsung terlalu lama. Keempat, jika plasenta terpisah secara dini atau menutupi jalan lahir, Cesar merupakan cara paling aman untuk melindingi ibu maupun bayi. Kadang-kadang, dokter juga akan menganjurkan ibu melahirkan dengan cara Cesar jika sebelumnya ibu melahirkan dengan cara Cesar. Tapi, jika kehamilan ibu berjalan tanpa gangguan, hasil pemeriksaan kehamilan cukup baik, dan memungkinkan ibu melahirkan normal, bantuan Cesar tidak
diperlukan. Sekitar 60 - 80 % ibu yang sebelumnya melahirkan Cesar dapat melahirkan secara normal pada persalinan berikutnya.
E. Indikasi Medis
Lalu, apa saja indikasi dilakukannya tindakan operasi Cesar ?
Cesar bisa diminta oleh sang ibu yang akan melahirkan, namun hanya dilakukan bila ada indikasi medisnya berupa:
Jawabannya adalah tidak benar. Kondisi panggul yang tidak normal sndah dapat diketahui melalui pemerriksaan rutin yang dilakukan penolong persalinan, entah dokter maupun bidan, selama kehamilan atau persalinan. Akan tetapi ketidakseimbangan antara ukuran janin dengan panggul yang normal mungkin saja baru diketahui pada saat proses persalinan. Mengapa? Besar kepala janin dan kelenturan tulang-tulang kepala janin sangat bervariasi. Walau berat lahir bayi Anda sama dengan bayi lain, ukuran kepalanya belum tentu sama. Juga, meskipun bentuk dan ukuran panggul Anda normal, kapasitasnya bisa berbeda-beda. Hal ini tergantung pada tulang-tulang dan jaringan pada daerah panggul.
Lalu bagaimana jalan keluarnya?
Dalam proses persalinan dikenal istilah persalinan percobaan. Hanya saja, ini khusus dilakukan pada anak pertama. Dari sini, dokter dapat memantau berhasil tidaknya kepala janin melewati panggul dengan menggunakan skala tertentu. Di samping itu, dokter akan memutuskan apakah persalinan normal bisa diteruskan atau tidak, tanpa membahayakan
Anda dan janin.
Bila rongga panggul ternyata tidak bisa dilewati janin, diperlukan tindakan untuk mengeluarkan janin dengan segera. Sayangnya, bantuan berupa alat bantu seperti vakum serta induksi tidak bisa banyak membantu. Dengan demikian, satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah operasi Cesar.
D. Kapan Wajib Cesar
Kapan persalinan Cesar benar-benar wajib dilakukan?
Ada berbagai sebab mengapa seorang ibu wajib melahirkan dengan cara Cesar. Pertama, jika janin terlalu besar sementara panggul sempit sehingga diperkirakan tidak dapat melewati rongga pinggul ibu pada saat dilahirkan. Kedua,jika letak bayi melintang atau sungsang sampai mendekati waktu persalinan. Biasanya, dokter menganjurkan segera
dilakukan operasi sebelum timbul tanda-tanda persalinan.
Ketiga, Cesar juga diwajibkan jika ibu mengalami gangguan berat selama kehamilan, ibu menderita suatu penyakit tentu atau proses persalinan berlangsung terlalu lama. Keempat, jika plasenta terpisah secara dini atau menutupi jalan lahir, Cesar merupakan cara paling aman untuk melindingi ibu maupun bayi. Kadang-kadang, dokter juga akan menganjurkan ibu melahirkan dengan cara Cesar jika sebelumnya ibu melahirkan dengan cara Cesar. Tapi, jika kehamilan ibu berjalan tanpa gangguan, hasil pemeriksaan kehamilan cukup baik, dan memungkinkan ibu melahirkan normal, bantuan Cesar tidak
diperlukan. Sekitar 60 - 80 % ibu yang sebelumnya melahirkan Cesar dapat melahirkan secara normal pada persalinan berikutnya.
E. Indikasi Medis
Lalu, apa saja indikasi dilakukannya tindakan operasi Cesar ?
Cesar bisa diminta oleh sang ibu yang akan melahirkan, namun hanya dilakukan bila ada indikasi medisnya berupa:
1. |
Indikasi Janin Yang masuk kategori ini misalnya gawat janin akibat air ketuban kurang,posisi bayi sungsang pertumbuhan janin kurang baik, dan sebagainya. Indikasi ini pun bisa dijadikan alasan dokter melakukan tindakan Cesar. Berikut beberapa kondisi yang mengharuskan tindakan Cesar.
|
||||||||||||||
2. |
Indikasi Ibu Apa yang dimaksud dengan indikasi ibu? Untuk menentukan apakah ibu cukup beresiko melahirkan normal, ada ketentuan skor yang bisa dijadikan pertimbangan dokter. Beberapa hal dimasukkan dalam perimbangan ini antara lain usia, riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus, atau letak plasenta ibu menutupi jalan lahir janin.Apabila skornya diatas 5,si ibu bisa dikategorikan beresiko tinggi untuk melahirkan normal sehmgga harus dilakukan tindakan Cesar. |
||||||||||||||
3. |
Indikasi Waktu Apakah itu indikasi waktu? Selain indikasi ibu dan janin ada indikasi waktu. Misalnya setelah tiga jam dibimbing melahirkan normal ternyata hasilnya nihil, sementara bantuan dengan vakum atau forceps juga tidak memungkinkan ,maka alternatif terakhir adalah cesar. |
Sedangkan menurut www.indomedia.com,alasan memilih Cesar adalah :
1. |
Faktor Kesehatan Ibu dan Bayi
|
||||||||||||
2. | Faktor Sosial
|
||||||||||||
3. | Faktor Keyakinan Dokter
|
||||||||||||
4. | Faktor Persepsi Ibu Hamil
|
Di manapun, Cesar
dilakukan sebagai alternatif terakhir dalam persalinan, bilamana
persalinan normal tidak bisa diwujudkan. Namun, pada praktiknya Cesar
dibagi dalam dua kategori, primer dan sekunder. Disebut Cesar primer
bila sejak awal kehamilan telah dipredikasi ibu tidak bisa melahirkan
secara normal. Misalkan disebabkan oleh posisi plasenta previa. Untuk
kasus Cesar primer, persalinan dilakukan lebih awal dari taksikan
kelahiran normal dengan syarat usia kandungan sudah memenuhi cukup umur.
Persalinan Cesar primer tidak menunggu ibu mengalami tanda-tanda mules.
Dan diusahakan dilaksanakan sebelum ketuban pecah agar bayi tidak mengalami infeksi.Cesar sekunder terjadi bila semula ibu diperkirakan bisa melahirkan secara normal tetapi menjelang persalinan diketahui hal itu sulit diwujudkan karena berbagai sebab. Misalnya posisi bayi melintang, atau ukuran bayi terlalu besar sementara pinggul ibu kecil. Sebagian besar hal yang menyebabkan perlu tindakan Cesar dapat dideteksi dengan rajin mengontrol kehamilan, terntama bila kandungan sudah berusia 8 bulan.Seandainya tidak ditemukan indikasi cesar,persalinan normal tetap menjadi pilihan terbaik. Sekali lagi ,cesar adalah alternatif bila persalinan normal tidak bisa dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar